Dalam lanskap orkestra dan musik kamar, di antara gemuruh cello yang dalam dan melodi biola yang memukau, tersembunyi sebuah permata yang sering disalahpahami dan kurang dihargai: viola. Instrumen gesek ini, dengan suaranya yang kaya, hangat, dan melankolis, memegang peranan krusial namun sering kali tidak mencolok dalam membangun tekstur dan harmoni musik. Viola adalah jembatan sonik, menghubungkan kegelapan cello dengan kecerahan biola, menciptakan kedalaman emosional dan kekayaan sonik yang unik.
Meskipun ukurannya lebih besar dari biola dan lebih kecil dari cello, viola seringkali menjadi "anak tengah" yang diabaikan. Namun, bagi para pemain dan penikmat musik yang memahami keindahan intrinsiknya, viola adalah sebuah dunia tersendiri, penuh nuansa dan ekspresi. Artikel ini akan menyelami setiap aspek dari instrumen yang luar biasa ini, dari sejarahnya yang panjang hingga peran kontemporernya, mengeksplorasi mengapa viola layak mendapatkan pengakuan dan apresiasi yang lebih besar.
Ilustrasi sederhana bentuk dasar viola.
Sejarah Panjang dan Evolusi Viola
Kisah viola adalah kisah tentang adaptasi, inovasi, dan perjuangan untuk menemukan identitasnya di tengah keluarga instrumen gesek. Akar-akarnya dapat ditelusuri kembali ke abad ke-15 dan ke-16, pada masa-masa awal munculnya instrumen busur di Eropa. Pada awalnya, tidak ada perbedaan yang jelas antara "biola" dan "viola"; istilah tersebut sering digunakan secara bergantian untuk menggambarkan berbagai instrumen gesek.
Dari Viola da Braccio ke Viola Modern
Nenek moyang langsung viola modern adalah instrumen yang dikenal sebagai "viola da braccio" (viola lengan), dibedakan dari "viola da gamba" (viola kaki) yang dimainkan di antara lutut dan memiliki fret. Keluarga viola da braccio berkembang di Italia pada abad ke-16, dengan berbagai ukuran dan nada. Ukuran yang lebih besar, yang dimainkan di lengan, secara bertahap berevolusi menjadi viola dan cello, sementara yang lebih kecil menjadi biola.
- Abad ke-16: Periode awal pengembangan. Instrumen-instrumen ini sering digunakan dalam ansambel untuk mengisi suara tengah, karena biola pada waktu itu masih dalam tahap pengembangan dan belum memiliki standar ukuran yang tetap.
- Abad ke-17: Pembuat instrumen terkenal seperti Andrea Amati, Gasparo da Salò, dan Antonio Stradivari mulai menyempurnakan desain. Namun, mereka cenderung berfokus pada biola dan cello, karena permintaan untuk viola solis masih terbatas. Viola sering dibuat dengan ukuran yang sangat bervariasi, dari yang hampir sebesar biola hingga yang mendekati cello kecil.
- Abad ke-18: Peran viola dalam orkestra mulai lebih terdefinisikan, meskipun masih sering diabaikan atau digandakan dengan bagian bas. Komposer seperti Bach dan Mozart mulai memberikan beberapa bagian yang lebih mandiri, tetapi penulisan yang menantang dan memamerkan kemampuan viola masih jarang.
Perjuangan untuk Identitas
Selama berabad-abad, viola mengalami krisis identitas. Ukurannya bervariasi secara liar, yang memengaruhi resonansi dan proyeksi suaranya. Banyak pembuat instrumen merasa sulit untuk menemukan rasio ukuran yang ideal antara bodi dan leher yang memungkinkan instrumen tersebut menghasilkan suara yang kaya dan penuh tanpa terlalu besar untuk dimainkan dengan nyaman. Akibatnya, banyak viola yang ada di abad-abad awal memiliki bodi yang terlalu kecil untuk nada rendahnya, menghasilkan suara yang kurang bertenaga.
Tidak jarang, pemain biola yang tidak terlalu sukses diarahkan untuk memainkan viola, yang semakin memperkuat citra viola sebagai instrumen "kedua". Namun, pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, muncul gerakan untuk merehabilitasi viola.
Kebangkitan Modern
Kebangkitan viola sebagian besar dipelopori oleh pemain dan komposer visioner:
- Lionel Tertis (1876-1975): Pemain viola Inggris ini adalah salah satu advokat terbesar viola. Dia secara aktif mengkampanyekan standar ukuran yang lebih besar untuk viola agar dapat menghasilkan suara yang lebih penuh dan resonan. Tertis juga mendedikasikan dirinya untuk memperluas repertoar viola, menginspirasi banyak komposer untuk menulis karya untuk instrumen ini.
- Paul Hindemith (1895-1975): Komposer dan pemain viola Jerman ini adalah tokoh kunci lainnya. Dia menulis sejumlah besar karya penting untuk viola, baik solo maupun dalam konteks kamar, dan merupakan seorang virtuoso di instrumen tersebut. Kontribusinya mengangkat viola dari statusnya sebagai instrumen ansambel semata menjadi instrumen solo yang sah.
Berkat upaya individu-individu ini dan banyak lainnya, viola akhirnya mendapatkan pengakuan yang layak. Pembuat instrumen modern telah menyempurnakan desain, mencapai keseimbangan yang lebih baik antara ukuran, kenyamanan bermain, dan kualitas suara. Hari ini, viola tidak hanya menjadi fondasi ansambel gesek, tetapi juga instrumen solo yang dihormati dengan repertoar yang semakin luas dan pemain-pemain virtuoso yang berdedikasi.
Anatomi dan Konstruksi Viola
Seperti halnya anggota keluarga gesek lainnya, viola adalah karya seni dan teknik yang rumit. Setiap bagiannya dirancang dengan presisi untuk berkontribusi pada produksi suara yang khas. Memahami anatomnya adalah kunci untuk menghargai keindahan fungsional instrumen ini.
Bagian-bagian Utama Viola
- Bodi (Body): Terdiri dari:
- Papan Atas (Top Plate/Belly): Biasanya terbuat dari kayu spruce, ringan dan resonan, berfungsi sebagai diafragma untuk menguatkan getaran senar.
- Papan Bawah (Back Plate): Seringkali terbuat dari maple, memberikan kekuatan struktural dan memengaruhi karakteristik suara. Bagian ini sering diukir indah.
- Sisi (Ribs): Juga dari maple, menghubungkan papan atas dan bawah.
- Sudut (Corners): Empat sudut pada bodi yang memberikan bentuk khas.
- F-Holes: Dua lubang berbentuk 'f' pada papan atas, berfungsi sebagai lubang suara yang memungkinkan gelombang suara keluar dari instrumen.
- Leher (Neck): Terbuat dari maple, tempat tangan kiri pemain menopang dan jari-jari menekan senar. Panjang leher disesuaikan dengan ukuran viola.
- Scroll: Ukiran spiral yang elegan di ujung leher, merupakan ciri khas instrumen gesek dan sering menjadi tanda tangan estetika pembuat instrumen.
- Pasak Penyetel (Pegs): Empat pasak kayu yang menahan senar di kotak pasak (pegbox) dan digunakan untuk menyetel nada dasar senar.
- Papan Jari (Fingerboard): Papan hitam halus, biasanya dari eboni, yang membentang di atas leher. Pemain menekan senar ke papan ini untuk mengubah panjang getaran senar dan menghasilkan nada yang berbeda.
- Nut (Ambang Atas): Bagian kecil di ujung papan jari dekat pegbox, tempat senar melewati sebelum menuju pasak.
- Bridge (Jembatan): Sepotong kayu (biasanya maple) yang tidak direkatkan, menopang senar dan mentransfer getaran senar ke papan atas instrumen. Bentuknya yang melengkung memungkinkan busur memainkan setiap senar secara individual.
- Tailpiece (Ekor): Bagian yang menahan senar di ujung bawah bodi, biasanya terbuat dari kayu atau bahan komposit.
- Fine Tuners (Penyetel Halus): Mekanisme kecil pada tailpiece yang memungkinkan penyetelan nada yang sangat presisi, terutama untuk senar A.
- Chinrest (Sandaran Dagu): Ditempelkan ke samping tailpiece, memberikan kenyamanan bagi pemain untuk menopang instrumen dengan dagu atau rahang.
- Endpin (Pasak Ujung): Pasak kecil di bagian bawah instrumen tempat tailpiece terhubung, juga dapat digunakan untuk menahan shoulder rest.
- Senar (Strings): Viola memiliki empat senar yang disetel C-G-D-A (dari nada terendah ke tertinggi). Senar modern terbuat dari baja, bahan sintetis, atau usus yang dibalut logam.
- Busur (Bow): Bagian terpisah yang digesekkan pada senar untuk menghasilkan suara. Terdiri dari stik (kayu atau serat karbon), rambut (ekor kuda), frog (pegangan), dan sekrup penegang rambut.
Simbol kunci Alto (kunci C), notasi standar untuk viola.
Bahan dan Proses Pembuatan
Pembuatan viola adalah keahlian yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikuasai. Pembuat instrumen, atau luthier, memilih kayu dengan sangat hati-hati, karena jenis dan kualitas kayu memiliki dampak besar pada suara instrumen:
- Spruce (Kayu Cemara): Untuk papan atas, dipilih karena ringan dan memiliki resonansi yang sangat baik.
- Maple (Kayu Maple): Untuk papan belakang, sisi, dan leher, dipilih karena kekuatannya, kepadatan, dan pola seratnya yang indah (sering disebut "flame" atau "tiger stripe").
- Ebony (Kayu Eboni): Untuk papan jari, karena sangat keras, padat, dan tahan aus, mampu menahan tekanan jari dan gesekan senar.
Proses pembuatannya melibatkan pemotongan, pembentukan, pengukiran, dan pengamplasan bagian-bagian kayu. Perekat tradisional seperti lem kulit hewan digunakan untuk menyatukan bagian-bagian tanpa merusak resonansi kayu. Akhirnya, instrumen diberi lapisan pernis yang berfungsi untuk melindungi kayu dan memengaruhi kualitas suara. Proses pernisan bisa memakan waktu berbulan-bulan dan merupakan rahasia dagang yang dijaga ketat oleh luthier ulung.
Setiap viola, bahkan dari pembuat yang sama, memiliki karakteristik suara yang unik. Ini adalah hasil dari variasi alami dalam kayu, teknik tangan pembuat, dan bahkan kondisi atmosfer saat instrumen dibuat.
Suara dan Karakteristik Viola
Viola terkenal dengan suaranya yang khas—sebuah kombinasi kehangatan, kegelapan, dan resonansi yang tidak ditemukan pada instrumen gesek lainnya. Karakteristik ini menjadikannya tulang punggung harmonis dalam banyak ansambel.
Timbre yang Unik
Dibandingkan dengan biola yang cenderung cerah, tajam, dan mampu menembus, viola memiliki timbre yang lebih mellow, lebih dalam, dan lebih 'serak' atau 'berbulu'. Ini bukan berarti kurang bertenaga, tetapi memiliki kualitas suara yang lebih menyelimuti dan atmosferik. Beberapa kata yang sering digunakan untuk menggambarkan suara viola meliputi:
- Hangat (Warm): Penuh dengan overtone yang kaya, menciptakan sensasi kehangatan.
- Gelap (Dark): Tidak cerah atau menusuk, tetapi memiliki kedalaman sonik.
- Mellow: Lembut, tidak agresif, seringkali menenangkan.
- Resonan: Memiliki kemampuan untuk mengisi ruang dengan suara yang berkelanjutan.
- Melankolis/Penuh Jiwa: Sering diasosiasikan dengan emosi yang mendalam, kesedihan, atau nostalgia.
Kualitas suara ini sebagian besar disebabkan oleh ukuran viola yang lebih besar dibandingkan biola dan penyetelannya yang satu perlima lebih rendah (C-G-D-A, sedangkan biola G-D-A-E). Senar C pada viola adalah senar terendah, memberikannya resonansi bas yang kuat dan mendalam.
Perbandingan dengan Biola dan Cello
- Dengan Biola: Viola berada di antara biola dan cello. Ukurannya lebih besar dari biola, tetapi senarnya lebih tebal dan lebih panjang, menghasilkan nada yang lebih rendah. Biola sering mengambil bagian melodi utama, sedangkan viola cenderung menyediakan harmoni pendukung atau melodi kontrapuntal yang lebih rendah. Nada tertinggi biola bisa sangat cerah dan menusuk; nada tertinggi viola masih memiliki kehangatan dan kekayaan.
- Dengan Cello: Viola adalah "sepupu" dekat cello. Cello jauh lebih besar dan disetel satu oktaf lebih rendah dari viola pada tiga senar teratasnya. Cello memberikan fondasi bas yang kokoh, sedangkan viola beroperasi di register tengah, mengisi celah antara cello dan biola.
Viola adalah instrumen transisi yang luar biasa, mampu menyatu dengan suara cello dan juga memberikan kedalaman pada melodi biola. Inilah mengapa ia sangat penting dalam string quartet dan orkestra, berfungsi sebagai lem sonik yang mengikat keseluruhan ansambel.
Kunci Alto (Alto Clef)
Salah satu ciri khas viola adalah penggunaannya yang unik dari kunci Alto, atau kunci C di baris ketiga. Kunci ini menempatkan C tengah (C4) pada baris tengah staf, yang sangat cocok untuk rentang nada viola. Meskipun pemain viola juga membaca kunci treble (untuk nada tinggi) dan terkadang kunci bas (untuk nada yang sangat rendah), kunci Alto adalah identitas intinya.
Penggunaan kunci Alto seringkali menjadi alasan mengapa pemain lain merasa kesulitan untuk membaca bagian viola, dan ini mungkin menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada citra viola yang "kurang diakses". Namun, bagi pemain viola, ini adalah kunci yang paling efisien dan ergonomis untuk menulis dan membaca musik mereka, meminimalkan penggunaan garis bantu (ledger lines).
Teknik Bermain Viola
Meskipun memiliki kemiripan dengan teknik biola, bermain viola menawarkan tantangan dan kekhasan tersendiri yang memerlukan adaptasi dan pendekatan khusus.
Postur dan Penopangan
Karena ukurannya yang lebih besar dan beratnya yang sedikit lebih berat dari biola, postur yang tepat menjadi sangat penting untuk menghindari ketegangan dan cedera. Viola biasanya ditopang di antara bahu dan dagu, menggunakan chinrest dan shoulder rest yang disesuaikan. Pemilihan chinrest dan shoulder rest yang tepat sangat personal dan krusial untuk kenyamanan serta kelenturan gerakan.
- Dagu dan Bahu: Viola harus ditopang dengan stabil namun tidak kaku, memungkinkan kepala dan leher tetap rileks.
- Tangan Kiri: Jari-jari harus melengkung dengan alami di atas papan jari, dengan ibu jari yang rileks di sisi leher. Rentang jari yang lebih lebar diperlukan pada viola karena jarak antar nada yang lebih besar dibandingkan biola.
- Tangan Kanan (Busur): Pegangan busur harus lentur dan memungkinkan gerakan lengan penuh dari bahu hingga pergelangan tangan.
Teknik Busur
Teknik busur adalah inti dari produksi suara pada instrumen gesek. Pada viola, penekanan seringkali pada mendapatkan suara yang penuh dan kaya, bukan hanya keras. Ini memerlukan penggunaan busur yang lebih lambat, tekanan yang lebih berat, dan titik kontak yang lebih dekat ke bridge dibandingkan biola.
- Kontak Busur: Titik kontak busur dengan senar memengaruhi timbre. Kontak yang lebih dekat ke bridge menghasilkan suara yang lebih terang dan intens (ponticello), sementara kontak yang lebih jauh ke arah papan jari menghasilkan suara yang lebih lembut dan halus (tasto). Pemain viola sering mengeksplorasi berbagai titik kontak untuk menciptakan nuansa ekspresif.
- Kecepatan Busur: Busur yang lebih lambat dengan tekanan yang tepat akan menghasilkan suara yang lebih kaya dan penuh resonansi.
- Tekanan Busur: Viola membutuhkan tekanan busur yang sedikit lebih banyak daripada biola untuk menggerakkan senar yang lebih tebal dan menghasilkan nada yang solid.
- Variasi Teknik Busur: Sama seperti biola, viola juga menggunakan berbagai teknik busur seperti legato (nada tersambung), staccato (nada pendek dan terpisah), spiccato (busur memantul), detache (busur penuh), martelé (busur terhentak), dll. Setiap teknik memberikan karakter suara yang berbeda.
Ilustrasi sederhana busur viola.
Teknik Jari dan Intonasi
Intonasi (ketepatan nada) adalah tantangan konstan bagi semua pemain instrumen gesek, dan pada viola, ini menjadi lebih kompleks karena jarak antar nada yang lebih lebar di papan jari. Pemain harus mengembangkan pendengaran internal yang kuat dan memori otot yang akurat.
- Vibrato: Gerakan osilasi lembut pada jari yang menekan senar, yang memperkaya nada dan menambah ekspresi. Vibrato pada viola cenderung lebih luas dan lebih lambat dibandingkan biola, untuk menonjolkan kehangatan suaranya.
- Pergeseran (Shifting): Memindahkan posisi tangan kiri di sepanjang leher untuk mencapai nada-nada yang lebih tinggi. Ini harus dilakukan dengan mulus dan tanpa suara yang tidak diinginkan.
- Harmonik: Nada-nada halus yang dihasilkan dengan menyentuh senar pada titik-titik tertentu tanpa menekan penuh ke papan jari. Ini sering digunakan untuk efek eterik.
- Double Stops dan Akor: Memainkan dua atau lebih senar secara bersamaan untuk menciptakan harmoni.
Secara keseluruhan, teknik viola membutuhkan kekuatan fisik yang lebih besar di lengan kanan untuk tekanan busur, dan kelenturan serta jangkauan yang lebih besar di tangan kiri karena jarak nada yang lebih lebar. Namun, hadiahnya adalah kemampuan untuk menghasilkan suara yang sangat ekspresif dan kaya.
Repertoar Viola yang Kaya dan Beragam
Meskipun seringkali berada di balik bayangan biola, viola memiliki repertoar yang mengejutkan kaya dan terus berkembang, mencakup berbagai era dan genre.
Peran dalam Musik Orkestra
Dalam orkestra, viola adalah salah satu suara paling esensial. Seksi viola, seringkali terdiri dari 10-14 pemain dalam orkestra simfoni penuh, bertanggung jawab atas:
- Harmoni Tengah: Viola sering memainkan akor-akor pendukung yang mengisi ruang harmonis antara biola atas dan cello/bas. Ini menciptakan kedalaman dan kepadatan tekstur orkestra.
- Melodi Kontrapuntal: Terkadang, viola diberi melodi independen yang mengalir di bawah melodi utama biola atau di atas melodi bas. Ini menambah kompleksitas dan minat pada aransemen orkestra.
- Ritmik: Memberikan dorongan ritmis dan energi.
- Warna Suara: Timbre hangat viola dapat menambahkan nuansa suram, melankolis, atau introspektif pada bagian orkestra.
Komposer-komposer besar seperti Beethoven, Brahms, Tchaikovsky, dan Shostakovich memahami potensi viola dan mengintegrasikannya dengan indah ke dalam simfoni mereka. Meskipun jarang menjadi pusat perhatian utama, tanpa viola, suara orkestra akan terdengar kosong dan tidak lengkap.
Viola dalam Musik Kamar
Di sinilah viola benar-benar bersinar dan menunjukkan kepribadiannya yang unik. Dalam format yang lebih intim, suaranya yang kaya dapat didengar dengan lebih jelas dan memberikan kontribusi yang sangat signifikan.
- Kuartet Gesek: Ini adalah inti dari musik kamar gesek (dua biola, satu viola, satu cello). Viola bertindak sebagai jembatan harmonis dan ritmis, menyeimbangkan suara atas biola dan fondasi cello. Banyak komposer besar telah menulis kuartet gesek yang menakjubkan, dan bagian viola di dalamnya seringkali kompleks dan ekspresif.
- Kuintet Gesek: Seringkali dengan dua viola (seperti dalam banyak karya Mozart dan Brahms) atau dengan dua cello. Penambahan viola kedua memperkaya tekstur tengah dan memberikan lebih banyak kebebasan untuk interplay harmonis.
- Trio Gesek: (biola, viola, cello) adalah format yang lebih minimalis namun kuat, di mana setiap instrumen memiliki peranan yang sangat penting.
- Sonata untuk Viola dan Piano: Banyak komposer telah menulis sonata yang indah untuk viola, termasuk Brahms (Dua Sonata Op. 120), Hindemith, Shostakovich, dan Rebecca Clarke.
- Ansambel Campuran: Viola juga sering muncul dalam ansambel yang mencakup instrumen tiup atau piano, seperti kuartet piano (biola, viola, cello, piano).
Karya Solo dan Konserto
Meskipun repertoar solo viola tidak sebesar biola, ada sejumlah karya agung yang menunjukkan potensi virtuoso dan ekspresif instrumen ini:
- Konserto Viola:
- Hector Berlioz - Harold en Italie: Bukan konserto tradisional, tetapi simfoni dengan bagian viola solo yang menonjol dan berperan sebagai karakter utama.
- William Walton - Concerto for Viola and Orchestra: Karya modern yang sangat penting, penuh melodi indah dan passages virtuoso.
- Béla Bartók - Viola Concerto: Sebuah karya besar yang belum selesai pada saat kematiannya, diselesaikan oleh Tibor Serly. Merupakan salah satu pilar repertoar viola.
- Paul Hindemith - Der Schwanendreher dan Kammermusik No. 5: Kontribusi signifikan dari seorang komposer yang juga seorang violis ulung.
- Georg Philipp Telemann - Concerto in G major: Salah satu konserto viola paling awal yang dikenal.
- Carl Stamitz - Concerto in D major dan Concerto in B-flat major: Konserto klasik yang sering dimainkan.
- Karya Solo Tanpa Iringan:
- Johann Sebastian Bach - Enam Suite Cello (ditranskripsi untuk viola): Meskipun aslinya untuk cello, karya-karya ini menjadi bagian integral dari studi dan repertoar viola, menantang pemain dengan polifoni dan ekspresi yang mendalam.
- Paul Hindemith - Sonata for Solo Viola Op. 25 No. 1: Karya penting dalam repertoar solo viola.
- Max Reger - Tiga Suite untuk Viola Solo Op. 131d.
Repertoar ini terus diperluas oleh komposer kontemporer yang mengeksplorasi batas-batas teknis dan sonik viola, menegaskan posisinya sebagai instrumen solo yang mampu menandingi instrumen lain dalam hal ekspresi dan virtuosisme.
Viola vs. Biola: Perbandingan Mendalam
Meskipun seringkali terlihat serupa bagi mata yang belum terlatih, viola dan biola adalah dua instrumen yang berbeda secara fundamental, masing-masing dengan karakteristik unik dan peran spesifik dalam musik.
Ukuran dan Berat
- Biola: Ukuran standar biola dewasa adalah 4/4. Panjang bodi biasanya sekitar 35.5 cm (14 inci). Biola relatif ringan dan kompak.
- Viola: Viola secara signifikan lebih besar dan sedikit lebih berat. Tidak ada ukuran standar tunggal untuk viola; panjang bodi berkisar dari sekitar 38 cm (15 inci) hingga 43 cm (17 inci) atau bahkan lebih. Viola yang lebih besar umumnya menghasilkan suara yang lebih kaya dan resonan, tetapi bisa lebih menantang untuk dimainkan secara fisik.
Perbedaan ukuran ini memengaruhi cara instrumen ditopang, jarak antar jari di papan jari, dan tekanan yang dibutuhkan pada busur.
Penyetelan dan Rentang Nada
- Biola: Disetel G3-D4-A4-E5 (dari rendah ke tinggi). Rentang nadanya cerah dan tinggi, mencapai register atas yang menembus.
- Viola: Disetel C3-G3-D4-A4 (dari rendah ke tinggi). Ini berarti viola disetel satu perlima sempurna di bawah biola. Senar terendahnya (C) memberikan viola kedalaman dan resonansi yang tidak dimiliki biola, sementara senar tertinggi (A) sama dengan senar A biola, tetapi memiliki kualitas suara yang lebih mellow dan kurang tajam karena bodi yang lebih besar.
Perbedaan penyetelan ini adalah alasan utama mengapa kedua instrumen memiliki timbre yang berbeda secara dramatis.
Notasi Musik
- Biola: Hampir selalu ditulis dalam kunci Treble (kunci G), dengan G tengah (G4) pada baris kedua dari bawah.
- Viola: Umumnya ditulis dalam kunci Alto (kunci C), dengan C tengah (C4) pada baris tengah. Untuk bagian-bagian yang sangat tinggi, pemain viola akan beralih ke kunci Treble.
Kunci Alto adalah salah satu fitur paling ikonik dari viola dan secara unik membedakannya dari instrumen gesek lain dalam keluarga orkestra.
Timbre dan Karakter Suara
- Biola: Suaranya cenderung cerah, lincah, menembus, dan sering digunakan untuk melodi utama yang membutuhkan kejelasan dan kecemerlangan.
- Viola: Suaranya lebih gelap, hangat, mellow, dan penuh jiwa. Ia memiliki kemampuan untuk menambahkan kedalaman dan nuansa melankolis yang tak tertandingi, sering berfungsi sebagai "lem" sonik dalam sebuah ansambel.
Peran dalam Ansambel
- Biola: Sering memimpin dengan melodi utama, virtuoso passages, dan bagian solo yang menonjol.
- Viola: Lebih sering berada di latar belakang, menyediakan harmoni, mengisi tekstur tengah, memainkan kontramelodi, dan mendukung melodi utama. Namun, perannya ini sangat penting untuk kekayaan suara keseluruhan.
Baik biola maupun viola adalah instrumen yang indah dan kompleks, masing-masing dengan pesonanya sendiri. Memahami perbedaannya membantu kita menghargai bagaimana mereka bekerja sama untuk menciptakan tapestry suara yang kaya dalam musik klasik.
Memilih Viola yang Tepat
Memilih viola adalah keputusan penting, baik untuk pemula maupun pemain berpengalaman. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan instrumen yang dipilih sesuai dengan kebutuhan, tingkat keahlian, dan anggaran.
Ukuran Viola
Ini adalah faktor terpenting. Berbeda dengan biola yang memiliki ukuran standar 4/4 untuk dewasa, viola memiliki rentang ukuran yang lebih besar (dari 12 inci untuk anak-anak hingga 17 inci atau lebih untuk dewasa). Ukuran yang tepat sangat penting untuk kenyamanan bermain dan menghindari cedera.
- Cara Mengukur: Rentangkan tangan kiri pemain lurus ke samping (seperti memeluk). Ukur dari leher di pangkal tangan hingga telapak tangan. Panjang ini adalah ukuran bodi viola maksimal yang dapat ditopang dengan nyaman.
- Kenyamanan: Pemain harus dapat menjangkau ujung papan jari dengan mudah tanpa meregangkan tangan secara berlebihan. Viola yang terlalu besar dapat menyebabkan ketegangan pada bahu, leher, dan tangan.
- Suara vs. Kenyamanan: Umumnya, viola yang lebih besar memiliki suara yang lebih penuh dan resonan. Namun, kenyamanan bermain harus selalu menjadi prioritas, terutama untuk pemula.
Kualitas Konstruksi dan Bahan
Kualitas kayu dan pengerjaan instrumen sangat memengaruhi suara dan durabilitasnya.
- Kayu: Carilah kayu spruce untuk papan atas dan maple untuk papan belakang, sisi, dan leher. Kayu yang lebih tua dan memiliki serat yang baik cenderung menghasilkan suara yang lebih baik. Papan jari harus terbuat dari eboni asli yang padat.
- Pengerjaan: Perhatikan detail seperti penyatuan bagian-bagian, ukiran scroll, dan aplikasi pernis. Pengerjaan yang rapi dan teliti adalah indikator kualitas.
- Bridge: Harus terpasang dengan baik dan memiliki kelengkungan yang tepat untuk memungkinkan setiap senar digesek secara individual.
- Pasak Penyetel: Harus berputar dengan mulus dan menahan penyetelan dengan baik.
Tingkat Pemain dan Anggaran
- Pemula: Viola tingkat pemula biasanya terbuat dari kayu yang lebih sederhana, dibuat secara massal, dan harganya lebih terjangkau. Fokus utama adalah pada ukuran yang tepat dan mudah dimainkan. Seringkali lebih baik menyewa viola terlebih dahulu.
- Menengah: Pemain menengah mungkin mencari instrumen dengan kualitas suara yang lebih baik, terbuat dari kayu yang lebih baik, dan pengerjaan yang lebih halus. Ini adalah investasi yang lebih besar tetapi akan memungkinkan pemain untuk mengeksplorasi lebih banyak nuansa musikal.
- Profesional/Lanjutan: Pemain tingkat lanjut akan mencari instrumen master yang dibuat oleh luthier terkenal, seringkali dengan kayu tua yang berharga. Suara, proyeksi, dan resonansi adalah prioritas utama, dan harganya bisa sangat mahal.
Mencoba Viola
Cara terbaik untuk memilih viola adalah dengan mencobanya sendiri. Idealnya, bandingkan beberapa instrumen yang berbeda. Mainkan berbagai skala, arpeggio, dan potongan musik yang akrab bagi Anda. Perhatikan:
- Suara: Apakah suaranya hangat, penuh, resonan, dan memiliki proyeksi yang baik? Apakah suaranya merata di keempat senar?
- Respons: Apakah instrumen merespons busur dengan mudah?
- Kenyamanan Bermain: Apakah terasa nyaman di tangan dan bahu Anda? Apakah Anda dapat mencapai semua nada dengan mudah?
- Intonasi: Apakah instrumen mudah untuk berintonasi?
Jika memungkinkan, mintalah guru viola atau pemain berpengalaman untuk membantu Anda dalam proses pemilihan.
Perawatan dan Pemeliharaan Viola
Viola adalah investasi yang berharga dan membutuhkan perawatan rutin agar tetap dalam kondisi prima dan menghasilkan suara terbaiknya. Pemeliharaan yang tepat akan memperpanjang umur instrumen Anda dan melindunginya dari kerusakan.
Pembersihan Rutin
- Setelah Bermain: Setiap kali selesai bermain, gunakan kain mikrofiber lembut yang bersih dan kering untuk menyeka rosin dari senar, papan jari, dan permukaan bodi (terutama papan atas). Rosin yang menumpuk dapat merusak pernis dan menarik debu.
- Papan Jari: Rosin dan kotoran dapat menumpuk di papan jari. Sesekali, gunakan sedikit alkohol isopropil pada kain mikrofiber (jangan langsung pada instrumen) untuk membersihkan papan jari, tetapi hindari kontak dengan pernis bodi.
- Bagian Kayu Lainnya: Untuk pembersihan yang lebih mendalam pada bodi, gunakan pembersih instrumen khusus yang disetujui oleh luthier Anda.
Menjaga Kelembaban
Kayu instrumen gesek sangat sensitif terhadap perubahan kelembaban dan suhu. Terlalu kering dapat menyebabkan kayu retak atau sambungan lem lepas; terlalu lembab dapat membuat kayu membengkak dan memengaruhi suara.
- Humidifier: Di lingkungan kering (terutama selama musim dingin atau di daerah ber-AC), gunakan humidifier instrumen yang ditempatkan di dalam wadah viola atau ruangan tempat instrumen disimpan.
- Dehumidifier: Di lingkungan lembab, dehumidifier ruangan dapat membantu.
- Hindari Perubahan Ekstrem: Jangan meninggalkan viola di dekat jendela yang terkena sinar matahari langsung, di dekat ventilasi pemanas/pendingin, atau di dalam mobil yang panas/dingin.
Perawatan Senar
- Ganti Secara Teratur: Senar memiliki masa pakai terbatas. Getaran dan kualitas suara akan menurun seiring waktu. Pemain profesional mungkin mengganti senar setiap beberapa bulan, sementara pemain hobi mungkin setiap 6-12 bulan. Tanda-tanda senar perlu diganti termasuk suara yang kusam, sulit menjaga nada, atau adanya benang yang terlepas.
- Penyetelan: Biasakan untuk menyetel viola setiap kali sebelum bermain. Gunakan pasak untuk perubahan nada besar dan fine tuners untuk penyesuaian kecil.
Perawatan Busur
- Longgarkan Rambut Busur: Setelah bermain, selalu longgarkan sekrup busur sehingga rambut busur menjadi lemas. Ini mencegah stik busur melengkung dan rambut busur meregang secara permanen.
- Aplikasikan Rosin: Aplikasikan rosin secukupnya pada rambut busur sebelum bermain. Jangan terlalu banyak; yang berlebihan hanya akan membuat suara serak dan menumpuk pada senar dan instrumen.
- Bersihkan Stik: Bersihkan rosin dari stik busur dengan kain kering secara teratur.
- Rehair Busur: Rambut busur perlu diganti (rehair) secara berkala oleh luthier, biasanya setiap 6-12 bulan tergantung penggunaan.
Wadah Viola (Case)
Selalu simpan viola Anda di dalam wadah yang kokoh saat tidak digunakan atau saat bepergian. Wadah melindungi instrumen dari benturan, perubahan suhu, dan debu. Pastikan wadah memiliki bantalan yang baik dan ruang untuk aksesoris.
Perbaikan Profesional
Jangan mencoba memperbaiki kerusakan serius pada viola Anda sendiri. Selalu bawa ke luthier profesional yang berpengalaman. Mereka memiliki alat dan keahlian yang tepat untuk melakukan perbaikan yang aman dan efektif.
Dengan perawatan yang tepat, viola Anda akan tetap menjadi instrumen yang indah dan fungsional selama bertahun-tahun, memungkinkan Anda untuk menikmati musik dengan kualitas suara terbaik.
Pemain Viola Terkenal dan Kontribusinya
Selama berabad-abad, banyak individu brilian telah mendedikasikan hidup mereka untuk instrumen ini, mengangkat statusnya dan memperluas batas-batas ekspresinya. Berikut adalah beberapa nama paling berpengaruh dalam sejarah viola:
Pionir dan Advokat
- Lionel Tertis (1876-1975): Bisa dibilang pemain viola paling penting di abad ke-20. Tertis adalah seorang advokat gigih untuk viola, menginspirasi banyak komposer (termasuk William Walton dan Arnold Bax) untuk menulis karya-karya signifikan untuk instrumen tersebut. Dia juga mengkampanyekan viola dengan ukuran yang lebih besar untuk menghasilkan suara yang lebih resonan dan penuh, sebuah ide yang awalnya kontroversial tetapi kemudian diadopsi luas.
- Paul Hindemith (1895-1975): Seorang komposer besar, tetapi juga seorang pemain viola virtuoso. Kontribusinya terhadap repertoar viola sangat monumental, dengan sejumlah konserto, sonata, dan karya kamar yang kini menjadi inti dari repertoar viola. Kemampuannya sebagai pemain memberikan pemahaman yang mendalam tentang potensi instrumen tersebut.
- William Primrose (1904-1982): Lahir di Skotlandia, Primrose adalah pemain viola terkemuka lainnya di abad ke-20, dikenal karena tekniknya yang sempurna, nada yang indah, dan interpretasi yang mendalam. Dia adalah salah satu pemain viola solo pertama yang mencapai ketenaran internasional yang luas.
Virtuoso Modern
- Yuri Bashmet (lahir 1953): Violist Rusia yang diakui secara luas sebagai salah satu yang terhebat di generasinya. Dia adalah seorang virtuoso dengan jangkauan ekspresif yang luar biasa, dikenal karena interpretasi yang kuat dan kontribusinya dalam memperluas repertoar viola melalui komisi karya baru.
- Kim Kashkashian (lahir 1952): Violist Amerika yang dihormati karena interpretasi yang cerdas dan berwawasan, terutama dalam musik kontemporer dan kamar. Dia telah memenangkan Grammy Award dan merupakan pendukung aktif musik baru untuk viola.
- Tabea Zimmermann (lahir 1966): Violist Jerman, dikenal karena kepiawaian teknisnya yang luar biasa, musikalitasnya yang mendalam, dan fleksibilitasnya dalam berbagai genre dan gaya. Dia adalah pemain yang sangat dicari untuk solo, musik kamar, dan juga sebagai pendidik.
- Antoine Tamestit (lahir 1979): Violist Prancis, terkenal karena suaranya yang halus dan teknik yang brilian. Dia memainkan viola yang unik, "Mahler" Stradivarius, dan telah menginspirasi banyak komposer untuk menulis untuknya.
- Lawrence Power (lahir 1977): Violist Inggris yang menonjol dengan fleksibilitas dan kedalaman musikalitasnya, tampil di panggung konserto dan kamar di seluruh dunia.
Pemain-pemain ini, dan banyak lainnya yang tak disebutkan, telah memainkan peran kunci dalam membentuk persepsi publik tentang viola, mengubahnya dari instrumen latar belakang menjadi suara solo yang penuh kekuatan dan keindahan. Mereka telah menunjukkan kepada dunia bahwa viola bukan hanya pelengkap, tetapi juga seorang pencerita yang mampu menyampaikan emosi paling mendalam.
Belajar Memainkan Viola
Mempelajari viola adalah perjalanan yang mengasyikkan dan memuaskan. Meskipun mungkin ada tantangan, hadiah dari menguasai instrumen dengan suara yang begitu indah jauh lebih besar. Berikut adalah panduan singkat untuk memulai perjalanan Anda:
Mencari Guru yang Tepat
Langkah pertama dan terpenting adalah menemukan guru viola yang berpengalaman dan berkualitas. Guru yang baik akan:
- Mengajarkan dasar-dasar postur, pegangan busur, dan penempatan jari yang benar dari awal.
- Membantu Anda mengembangkan kebiasaan latihan yang baik.
- Mengenalkan Anda pada repertoar yang sesuai dengan tingkat Anda.
- Memberikan umpan balik yang konstruktif dan memotivasi Anda.
Carilah guru yang berspesialisasi dalam viola, bukan hanya biola. Kebutuhan fisik dan teknis kedua instrumen memiliki perbedaan yang signifikan.
Memilih Instrumen dan Aksesoris
- Sewa atau Beli: Untuk pemula, menyewa viola seringkali merupakan pilihan yang baik. Ini memungkinkan Anda untuk mencoba instrumen tanpa komitmen finansial yang besar. Ketika Anda yakin ingin melanjutkan, pertimbangkan untuk membeli viola yang lebih baik.
- Ukuran yang Tepat: Seperti yang dibahas sebelumnya, ukuran viola yang tepat sangat krusial. Pastikan instrumen yang Anda pilih nyaman untuk dimainkan.
- Aksesoris Esensial: Selain viola dan busur, Anda akan membutuhkan:
- Wadah (Case): Untuk melindungi instrumen.
- Rosin: Untuk busur.
- Shoulder Rest: Untuk kenyamanan menopang viola.
- Chinrest: Sesuaikan agar pas dengan dagu Anda.
- Tuner Elektronik: Untuk membantu penyetelan yang akurat.
- Metronome: Untuk mengembangkan ritme yang stabil.
- Kain Pembersih: Untuk menghilangkan rosin setelah bermain.
Praktik yang Efektif
Konsistensi adalah kunci. Lebih baik berlatih singkat setiap hari daripada berlatih panjang sekali seminggu.
- Tetapkan Tujuan: Miliki tujuan yang jelas untuk setiap sesi latihan (misalnya, menguasai satu baris, memperbaiki intonasi suatu bagian, meningkatkan kecepatan).
- Fokus pada Dasar-dasar: Jangan abaikan latihan skala, arpeggio, dan etudes. Ini membangun fondasi teknis yang kuat.
- Dengarkan: Rekam diri Anda saat bermain dan dengarkan kembali untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Dengarkan juga rekaman profesional untuk mengembangkan telinga musikal Anda.
- Sabar: Belajar instrumen membutuhkan waktu. Akan ada hari-hari yang membuat frustrasi, tetapi dengan ketekunan, Anda akan melihat kemajuan.
- Bergabung dengan Ansambel: Begitu Anda mencapai tingkat menengah, bergabung dengan orkestra junior atau ansambel musik kamar adalah cara yang fantastis untuk belajar bermain bersama orang lain, meningkatkan musikalitas, dan bersosialisasi.
Mempelajari viola membuka pintu ke dunia musik yang indah dan memberikan pengalaman yang memperkaya jiwa. Dengan dedikasi dan bimbingan yang tepat, Anda akan dapat menciptakan melodi yang hangat dan memukau dari instrumen yang istimewa ini.
Masa Depan Viola
Viola telah menempuh perjalanan panjang dari instrumen yang sering disalahpahami menjadi suara yang semakin dihargai dalam dunia musik klasik dan seterusnya. Apa yang menanti instrumen berjiwa ini di masa depan?
Peningkatan Apresiasi dan Pengakuan
Selama beberapa dekade terakhir, ada peningkatan nyata dalam apresiasi terhadap viola. Ini terlihat dari:
- Lebih Banyak Pemain Solo: Jumlah pemain viola yang menonjol sebagai solis di panggung konser internasional terus bertambah, membawa instrumen ini ke perhatian publik yang lebih luas.
- Kompetisi Viola: Semakin banyak kompetisi musik internasional yang secara khusus menampilkan viola, memberikan platform bagi bakat-bakat baru.
- Program Pendidikan: Program studi viola di konservatori dan universitas musik semakin kuat dan komprehensif.
Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut, semakin mengukuhkan posisi viola sebagai instrumen solo dan ansambel yang dihormati.
Perluasan Repertoar
Salah satu tanda vitalitas suatu instrumen adalah kemampuannya untuk menginspirasi komposer baru. Viola telah menjadi musa bagi banyak komposer kontemporer, yang tertarik pada kekayaan suaranya dan rentang ekspresifnya.
- Karya Baru: Banyak komposer modern menulis konserto, sonata, dan karya kamar baru untuk viola, seringkali menjajaki teknik-teknik baru dan suara yang belum pernah terdengar sebelumnya.
- Kolaborasi Lintas Genre: Viola semakin sering ditemukan dalam genre non-klasik seperti folk, jazz, musik film, dan bahkan beberapa bentuk musik populer. Fleksibilitas timbrenya membuatnya cocok untuk berbagai konteks sonik.
Perluasan repertoar ini memastikan bahwa viola akan tetap relevan dan menarik bagi generasi pemain dan pendengar di masa mendatang.
Inovasi Teknologi
Meskipun viola adalah instrumen akustik tradisional, inovasi teknologi juga memengaruhinya:
- Viola Elektrik: Seperti instrumen gesek lainnya, viola elektrik menawarkan amplifikasi dan efek suara yang memungkinkan pemain menjelajahi sonik baru dalam pengaturan modern.
- Material Baru: Beberapa eksperimen dilakukan dengan material komposit untuk bodi atau busur, menawarkan alternatif yang mungkin lebih tahan lama atau terjangkau.
- Rekaman dan Distribusi: Kemudahan merekam dan mendistribusikan musik melalui platform digital telah membantu membawa musik viola ke khalayak global, memperkenalkan lebih banyak orang pada keindahan instrumen ini.
Masa depan viola tampak cerah. Dengan suara yang tak tertandingi, sejarah yang kaya, dan komunitas pemain serta komposer yang berdedikasi, viola akan terus memikat hati dan telinga para pecinta musik di seluruh dunia.
Simbol notasi musik yang merepresentasikan keindahan nada viola.
Kesimpulan
Viola adalah lebih dari sekadar instrumen musik; ia adalah suara hati, penghubung harmoni, dan penjaga kedalaman emosional dalam musik klasik. Dari sejarahnya yang rumit sebagai "anak tengah" hingga kebangkitannya sebagai instrumen solo yang dihormati, perjalanannya mencerminkan perjuangan untuk pengakuan dan apresiasi terhadap keindahan yang seringkali tidak mencolok.
Suaranya yang hangat, gelap, dan penuh jiwa adalah permata yang tak tergantikan dalam orkestra, fondasi esensial dalam musik kamar, dan kini, juga sebuah suara solo yang mampu menginspirasi dan menggerakkan. Teknik bermainnya menuntut dedikasi dan kepekaan, tetapi imbalannya adalah kemampuan untuk menyalurkan emosi yang mendalam dan menciptakan tekstur sonik yang kaya.
Semoga artikel ini telah membuka mata Anda terhadap keindahan dan pentingnya viola. Lain kali Anda mendengarkan sebuah orkestra atau kuartet gesek, luangkan waktu sejenak untuk mendengarkan bagian viola—suara yang seringkali bekerja keras di balik layar, namun esensial untuk kekayaan dan keutuhan musik. Viola memang adalah instrumen berjiwa mendalam, dan warisannya akan terus diperkaya oleh generasi pemain dan komposer yang akan datang.