Wara Wiri: Menggali Makna Gerak dan Perjalanan Hidup

Dalam riuhnya kehidupan modern, seringkali kita menemukan diri kita terlibat dalam sebuah ritme yang tak terhindarkan: 'wara wiri'. Frasa ini, yang secara harfiah berarti hilir mudik atau mondar-mandir, lebih dari sekadar deskripsi fisik tentang pergerakan dari satu tempat ke tempat lain. Ia merangkum esensi dinamika, perubahan, dan pencarian yang menjadi bagian integral dari eksistensi manusia. Dari perjalanan rutin menuju kantor, penjelajahan pikiran yang tak terbatas, hingga aliran data yang tak henti di dunia digital, konsep wara wiri mencakup spektrum pengalaman yang luas dan mendalam.

Artikel ini akan membawa Anda dalam sebuah penjelajahan komprehensif untuk mengurai berbagai dimensi dari wara wiri. Kita akan melihat bagaimana pergerakan ini membentuk individu, masyarakat, dan bahkan peradaban. Kita akan membahas wara wiri dalam konteks fisik, sosial, ekonomi, digital, dan personal, menelusuri tantangan yang menyertainya serta peluang-peluang baru yang diciptakannya. Lebih jauh lagi, kita akan menyelami filosofi di balik gerak, mencari makna terdalam dari setiap langkah, setiap pertukaran informasi, dan setiap perubahan yang kita alami.

I. Definisi dan Konsep Wara Wiri

Secara etimologis, 'wara wiri' berasal dari bahasa Jawa yang menggambarkan aktivitas bolak-balik atau mondar-mandir tanpa tujuan yang selalu jelas, atau terkadang dengan tujuan yang repetitif. Namun, dalam konteks yang lebih luas, frasa ini telah meresap ke dalam bahasa Indonesia untuk merepresentasikan lebih dari sekadar gerakan fisik. Ia mencakup pergerakan ide, emosi, informasi, dan bahkan pergeseran tren budaya. Wara wiri bukan hanya tentang tempat A ke tempat B, melainkan tentang proses, interaksi, dan transformasi yang terjadi di sepanjang jalan.

A. Wara Wiri dalam Konteks Fisik

Pada level paling dasar, wara wiri adalah pergerakan tubuh manusia atau objek melalui ruang. Ini bisa berupa perjalanan harian seseorang ke tempat kerja, seorang kurir yang mengantar paket, seorang pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya, atau bahkan pergerakan satelit di orbit bumi. Setiap pergerakan fisik ini memiliki tujuan, baik eksplisit maupun implisit. Tujuan tersebut bisa jadi untuk memenuhi kebutuhan dasar, mencari nafkah, menjelajahi lingkungan, atau sekadar berolahraga. Esensi dari wara wiri fisik adalah interaksi konstan dengan lingkungan sekitar, yang pada gilirannya membentuk pengalaman dan persepsi kita tentang dunia.

Pergerakan fisik ini tidak selalu mulus atau terencana. Terkadang, wara wiri bisa berarti tersesat, mencari jalan, atau menghadapi rintangan. Dalam konteks perkotaan, kemacetan lalu lintas adalah manifestasi nyata dari wara wiri yang masif dan seringkali tidak efisien, menyoroti tantangan logistik dan infrastruktur. Di sisi lain, pergerakan fisik juga bisa menjadi bentuk kebebasan dan petualangan, seperti pendaki gunung yang menaklukkan puncak atau pelancong yang menjelajahi benua baru, masing-masing dengan ceritanya sendiri tentang perjalanan dan penemuan.

B. Wara Wiri dalam Konteks Non-Fisik

Lebih abstrak, wara wiri juga merujuk pada pergerakan yang tidak melibatkan tubuh atau lokasi secara harfiah. Ini adalah pergerakan ide dan gagasan dalam diskusi, perputaran informasi di media sosial, fluktuasi emosi dalam diri seseorang, atau bahkan perubahan kebijakan dalam sebuah pemerintahan. Dalam era digital, konsep wara wiri non-fisik menjadi sangat dominan. Sebuah meme bisa 'wara wiri' di seluruh dunia dalam hitungan detik, sebuah berita palsu bisa menyebar bak virus, atau sebuah tren mode bisa berganti dalam sekejap mata. Ini menunjukkan bahwa pergerakan tidak terbatas pada dimensi spasial, melainkan juga dimensi temporal dan konseptual.

Wara wiri ide, misalnya, adalah fondasi dari inovasi dan kemajuan. Ilmuwan 'wara wiri' dengan berbagai teori dan eksperimen, seniman 'wara wiri' dengan berbagai bentuk ekspresi, dan filsuf 'wara wiri' dengan berbagai pemikiran untuk memahami dunia. Pergerakan non-fisik ini seringkali jauh lebih cepat dan memiliki dampak yang lebih luas dibandingkan pergerakan fisik. Ia membentuk cara kita berpikir, cara kita berinteraksi, dan bahkan cara kita mendefinisikan realitas.

II. Dimensi Fisik Wara Wiri: Mobilitas dan Transportasi

Dimensi fisik dari wara wiri adalah yang paling mudah kita amati dan alami dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah segala bentuk pergerakan manusia dan barang dari satu titik ke titik lain. Evolusi peradaban manusia tidak bisa dilepaskan dari kemampuan kita untuk 'wara wiri' secara efisien dan efektif.

A. Komuter Harian dan Urusan Rutin

Bagi sebagian besar penduduk perkotaan, wara wiri harian identik dengan komuter: perjalanan bolak-balik antara rumah dan tempat kerja atau sekolah. Jutaan orang setiap pagi dan sore hari memenuhi jalanan, kereta api, dan bus, menciptakan gelombang pergerakan massal yang menjadi ciri khas kota-kota besar. Pergerakan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah ritual yang membentuk jadwal, emosi, dan bahkan kesehatan mental individu.

Selain komuter, urusan rutin seperti berbelanja, mengantar anak, atau mengunjungi dokter juga termasuk dalam kategori wara wiri fisik yang esensial. Setiap pergerakan ini memiliki tujuannya sendiri dan berkontribusi pada roda kehidupan masyarakat. Tantangannya adalah bagaimana membuat wara wiri rutin ini menjadi lebih efisien, nyaman, dan berkelanjutan, mengingat dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkannya.

B. Perjalanan Jarak Jauh dan Eksplorasi

Di luar rutinitas, wara wiri juga mencakup perjalanan jarak jauh, baik untuk rekreasi, bisnis, maupun migrasi. Pariwisata adalah contoh klasik dari wara wiri eksploratif, di mana individu melakukan perjalanan untuk mengalami budaya baru, melihat pemandangan indah, atau mencari petualangan. Perjalanan bisnis, di sisi lain, seringkali merupakan bagian dari rantai pasokan global atau upaya untuk membangun kemitraan lintas batas, mendorong konektivitas ekonomi dan budaya.

Migrasi, baik internal maupun internasional, adalah bentuk wara wiri yang paling transformatif, seringkali didorong oleh pencarian peluang yang lebih baik, keamanan, atau penghidupan yang lebih layak. Setiap perjalanan jarak jauh ini tidak hanya mengubah lanskap geografis individu, tetapi juga pandangan dunia, identitas, dan koneksi sosial mereka.

C. Logistik dan Rantai Pasokan

Di balik kemudahan yang kita nikmati sebagai konsumen, ada jaringan wara wiri yang kompleks: logistik dan rantai pasokan. Produk yang kita beli, makanan yang kita santap, bahkan energi yang kita gunakan, semuanya telah melalui serangkaian pergerakan yang melibatkan kapal, pesawat, kereta api, dan truk. Barang-barang ini 'wara wiri' melintasi benua dan lautan, melewati berbagai gudang dan pusat distribusi sebelum akhirnya sampai di tangan kita.

Efisiensi rantai pasokan global adalah kunci bagi ekonomi modern. Gangguan dalam pergerakan barang, seperti yang terlihat selama pandemi atau krisis geopolitik, dapat memiliki dampak yang meluas, menyebabkan kelangkaan, inflasi, dan kerugian ekonomi yang besar. Memahami wara wiri dalam konteks logistik membantu kita menghargai kompleksitas dan interkonektivitas dunia tempat kita tinggal.

III. Dimensi Sosial dan Ekonomi Wara Wiri

Wara wiri memiliki dampak yang mendalam pada struktur sosial dan dinamika ekonomi masyarakat. Pergerakan manusia dan barang adalah pendorong utama interaksi, pertukaran, dan pertumbuhan.

A. Wara Wiri Pasar dan Perdagangan

Pasar, dalam bentuk fisik maupun digital, adalah tempat utama terjadinya wara wiri barang dan jasa. Pedagang membawa produk mereka ke pasar, konsumen datang untuk memilih dan membeli, dan uang 'wara wiri' sebagai alat tukar. Sejak zaman dahulu, jalur perdagangan telah menjadi arteri vital bagi peradaban, memungkinkan pertukaran tidak hanya barang tetapi juga ide, teknologi, dan budaya. Jalur Sutra adalah contoh monumental dari wara wiri ekonomi yang menghubungkan peradaban timur dan barat.

Di era modern, e-commerce telah mengubah cara kita 'wara wiri' dalam berdagang. Dengan beberapa klik, barang dapat berpindah dari gudang ke pintu rumah kita, menciptakan wara wiri digital yang kemudian diikuti oleh wara wiri fisik melalui jasa pengiriman. Dinamika ini telah membuka peluang ekonomi baru, tetapi juga menimbulkan tantangan seperti persaingan yang ketat dan isu keberlanjutan.

B. Wara Wiri Komunitas dan Migrasi Sosial

Pergerakan orang juga membentuk dan mengubah komunitas. Ketika individu atau keluarga berpindah ke suatu daerah baru, mereka membawa serta budaya, kebiasaan, dan perspektif yang baru. Ini dapat memperkaya komunitas dengan keberagaman, memicu inovasi, dan menciptakan jaringan sosial yang lebih luas. Namun, migrasi juga dapat menimbulkan ketegangan sosial, adaptasi, dan tantangan integrasi, terutama jika ada perbedaan budaya atau ekonomi yang signifikan.

Wara wiri dalam konteks komunitas juga terlihat dalam mobilitas sosial, yaitu pergerakan individu atau kelompok dalam hierarki sosial. Pendidikan dan pekerjaan seringkali menjadi 'alat' untuk wara wiri ke atas atau ke bawah tangga sosial, mencerminkan dinamika peluang dan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Kebijakan sosial dan ekonomi memiliki peran penting dalam memfasilitasi atau menghambat wara wiri sosial ini.

C. Pergerakan Tenaga Kerja dan Ekonomi Global

Tenaga kerja juga 'wara wiri' secara global, mencari peluang kerja yang lebih baik, upah yang lebih tinggi, atau lingkungan kerja yang lebih sesuai. Fenomena pekerja migran adalah contoh nyata dari wara wiri ekonomi yang signifikan, di mana individu melintasi batas negara untuk mengisi kesenjangan tenaga kerja di negara lain. Remitansi yang dikirimkan oleh pekerja migran ini menjadi sumber pendapatan penting bagi ekonomi negara asal mereka.

Di tingkat yang lebih tinggi, 'wara wiri' modal dan investasi antar negara juga merupakan bagian integral dari ekonomi global. Perusahaan memindahkan pabrik, modal berinvestasi di pasar asing, dan teknologi berpindah tangan, menciptakan jaringan ekonomi yang saling terkait dan dinamis. Setiap pergerakan ini memiliki implikasi geopolitik, sosial, dan ekonomi yang luas, membentuk peta kekuatan global.

IV. Wara Wiri di Dunia Digital: Informasi dan Konektivitas

Jika ada satu domain di mana wara wiri terjadi dengan kecepatan dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, itu adalah dunia digital. Internet telah mengubah paradigma pergerakan, memungkinkan informasi, ide, dan koneksi untuk 'wara wiri' secara instan ke seluruh penjuru dunia.

A. Aliran Informasi Tanpa Batas

Internet adalah arteri utama bagi wara wiri informasi. Berita, penelitian ilmiah, hiburan, dan pengetahuan dapat menyebar ke seluruh dunia dalam hitungan detik. Media sosial, mesin pencari, dan platform berbagi konten adalah kendaraan utama yang memfasilitasi pergerakan informasi ini. Pengguna aktif 'wara wiri' di antara berbagai sumber, mengonsumsi, memproduksi, dan mendistribusikan konten, menciptakan ekosistem informasi yang terus-menerus berubah.

Namun, aliran informasi yang tak terbatas ini juga membawa tantangan. Isu-isu seperti berita palsu (hoaks), disinformasi, dan echo chamber adalah konsekuensi dari wara wiri informasi yang tidak terkelola dengan baik. Literasi digital dan kemampuan berpikir kritis menjadi semakin penting untuk menavigasi lautan informasi yang terus 'wara wiri' di sekitar kita.

B. Jaringan Sosial dan Konektivitas Digital

Media sosial telah menciptakan bentuk wara wiri sosial yang baru. Orang-orang 'wara wiri' antar profil, grup, dan komunitas virtual, membangun jaringan koneksi yang melampaui batas geografis. Pertemanan, kolaborasi profesional, bahkan gerakan sosial dapat dimulai dan berkembang melalui wara wiri di platform digital. Ini memungkinkan individu untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga yang jauh, serta bertemu orang baru dengan minat yang sama.

Namun, konektivitas digital juga memiliki sisi gelapnya, seperti cyberbullying, kecanduan internet, dan perasaan terisolasi meskipun dikelilingi oleh ribuan 'teman' online. Wara wiri di dunia digital ini menuntut kita untuk menyeimbangkan antara kehadiran online dan offline, serta memahami dampak psikologis dari interaksi virtual yang intens.

C. Pergerakan Data dan Algoritma

Di balik antarmuka yang kita lihat, ada wara wiri data yang masif dan tak terlihat. Setiap klik, setiap pencarian, setiap unggahan kita menghasilkan data yang 'wara wiri' melalui server, dianalisis oleh algoritma, dan digunakan untuk memahami perilaku kita. Pergerakan data ini adalah bahan bakar bagi kecerdasan buatan, personalisasi konten, dan iklan bertarget. Teknologi seperti cloud computing dan big data memungkinkan miliaran byte data untuk 'wara wiri' secara efisien di seluruh jaringan global.

Pergerakan data ini juga menimbulkan pertanyaan penting tentang privasi, keamanan, dan etika. Siapa yang memiliki data kita? Bagaimana data itu digunakan? Bagaimana algoritma yang 'wara wiri' di belakang layar membentuk pandangan dunia kita? Memahami dimensi ini penting untuk menjadi warga digital yang bertanggung jawab dan kritis.

V. Wara Wiri dalam Konteks Personal dan Mental

Wara wiri tidak hanya terjadi di luar diri kita, tetapi juga di dalam diri kita. Pikiran, emosi, dan ide-ide kita terus-menerus 'wara wiri', membentuk realitas internal dan memengaruhi tindakan kita.

A. Aliran Pikiran dan Kreativitas

Pikiran kita adalah medan wara wiri yang paling aktif. Gagasan datang dan pergi, ingatan muncul dan menghilang, dan solusi untuk masalah seringkali muncul dari pergerakan pikiran yang tidak terduga. Proses berpikir ini, terutama yang melibatkan kreativitas, seringkali digambarkan sebagai 'wara wiri' ide-ide yang saling bertabrakan, menyatu, dan membentuk sesuatu yang baru. Seorang penulis 'wara wiri' dengan kata-kata, seorang seniman 'wara wiri' dengan warna, dan seorang ilmuwan 'wara wiri' dengan konsep, semuanya dalam upaya menciptakan sesuatu yang orisinal.

Memberikan ruang bagi pikiran untuk 'wara wiri' secara bebas, melalui praktik seperti meditasi atau daydreaming, dapat menjadi sumber inspirasi yang kuat. Namun, pikiran yang 'wara wiri' tanpa henti juga dapat menyebabkan kecemasan dan stres, menyoroti pentingnya mindfulness dan pengelolaan pikiran.

B. Perjalanan Emosi dan Kesejahteraan Mental

Emosi kita juga terus-menerus 'wara wiri'. Dari sukacita ke kesedihan, dari kemarahan ke ketenangan, kita mengalami spektrum emosi yang luas sepanjang hari. Perjalanan emosi ini adalah bagian alami dari pengalaman manusia. Memahami bagaimana emosi 'wara wiri' dalam diri kita, mengenali pemicunya, dan belajar mengelolanya adalah kunci untuk kesejahteraan mental.

Terapi dan konseling adalah bentuk 'wara wiri' mental yang terarah, di mana individu menjelajahi pikiran dan perasaan mereka untuk mencapai pemahaman diri dan penyembuhan. Menerima bahwa emosi akan 'wara wiri' dan bahwa kita bisa belajar untuk menavigasinya adalah langkah penting menuju kesehatan mental yang lebih baik.

C. Wara Wiri dalam Pencarian Makna Hidup

Dalam skala yang lebih besar, hidup itu sendiri adalah sebuah wara wiri dalam pencarian makna. Kita 'wara wiri' melalui berbagai fase kehidupan—masa kanak-kanak, remaja, dewasa—masing-masing dengan tantangan, pelajaran, dan tujuan yang berbeda. Kita 'wara wiri' antara karir, hubungan, dan minat, mencoba menemukan apa yang benar-benar membuat kita merasa hidup dan bermakna.

Perjalanan spiritual atau filosofis juga merupakan bentuk wara wiri yang mendalam, di mana individu menjelajahi pertanyaan-pertanyaan besar tentang keberadaan, tujuan, dan tempat mereka di alam semesta. Pencarian ini tidak selalu linear atau mudah, seringkali melibatkan banyak 'wara wiri' dan perubahan arah, tetapi melalui pergerakan itulah kita tumbuh dan memahami diri kita lebih baik.

VI. Tantangan dan Peluang dari Wara Wiri

Seperti dua sisi mata uang, wara wiri membawa serta tantangan dan peluang yang saling terkait erat. Memahami keduanya adalah kunci untuk menavigasi masa depan yang semakin dinamis.

A. Tantangan: Kemacetan, Kesenjangan, dan Kerentanan

Wara wiri fisik yang masif, terutama di perkotaan, menyebabkan kemacetan yang merugikan secara ekonomi dan lingkungan. Polusi udara, emisi karbon, dan hilangnya waktu produktif adalah konsekuensi langsung dari inefisiensi pergerakan ini. Selain itu, akses terhadap sarana wara wiri yang memadai seringkali timpang, menciptakan kesenjangan antara mereka yang memiliki akses dan yang tidak. Hal ini membatasi peluang bagi kelompok masyarakat tertentu untuk mencapai mobilitas sosial atau ekonomi.

Di dunia digital, tantangan wara wiri adalah lautan informasi berlebihan, privasi data yang terancam, dan risiko keamanan siber. Kecepatan wara wiri informasi juga dapat mempercepat penyebaran berita palsu atau ujaran kebencian, mengikis kepercayaan sosial dan stabilitas. Ketergantungan pada konektivitas digital juga membuat kita rentan terhadap gangguan jaringan atau serangan siber yang dapat melumpuhkan aktivitas ekonomi dan sosial.

B. Peluang: Inovasi, Keberlanjutan, dan Kesejahteraan

Di sisi lain, wara wiri adalah pendorong utama inovasi. Kebutuhan untuk mengatasi kemacetan dan polusi telah mendorong pengembangan transportasi publik yang lebih baik, kendaraan listrik, dan konsep kota pintar. Ride-sharing, micro-mobility (sepeda dan skuter listrik), dan sistem logistik yang dioptimalkan adalah contoh inovasi yang muncul dari upaya untuk membuat wara wiri lebih efisien dan berkelanjutan.

Di dunia digital, peluangnya sangat besar. Wara wiri informasi telah mendemokratisasi akses terhadap pengetahuan, memungkinkan pembelajaran jarak jauh, telemedis, dan kolaborasi global. Internet of Things (IoT) yang memungkinkan objek 'wara wiri' data satu sama lain berpotensi menciptakan kota yang lebih cerdas, pertanian yang lebih efisien, dan rumah yang lebih responsif. Wara wiri ide di platform crowdfunding dan open-source juga telah memicu gelombang inovasi dari berbagai sudut dunia.

Secara personal, memahami dan mengelola wara wiri dalam pikiran dan emosi kita dapat meningkatkan kesejahteraan mental. Fleksibilitas dalam pekerjaan (work from anywhere) yang memungkinkan wara wiri geografis juga membuka peluang untuk kualitas hidup yang lebih baik dan keseimbangan kerja-hidup yang lebih sehat.

VII. Filosofi di Balik Gerak: Makna dan Tujuan

Melampaui semua dimensi praktis, ada sebuah filosofi yang mendasari setiap wara wiri. Apa yang mendorong kita untuk bergerak? Apa yang kita cari dalam setiap perjalanan, baik fisik maupun metaforis?

A. Gerak sebagai Manifestasi Kehidupan

Dalam banyak filsafat kuno, gerak dipandang sebagai tanda kehidupan itu sendiri. Sungai mengalir, angin berhembus, daun bergoyang—segala sesuatu yang hidup bergerak. Stagnasi seringkali diidentikkan dengan kematian atau kemunduran. Oleh karena itu, wara wiri dapat dilihat sebagai manifestasi fundamental dari vitalitas dan keberlanjutan eksistensi.

Keinginan untuk bergerak, untuk menjelajahi, untuk belajar, adalah inti dari sifat manusia. Ini adalah dorongan yang memungkinkan kita beradaptasi, berevolusi, dan mencapai potensi kita. Setiap wara wiri adalah bukti bahwa kita adalah makhluk yang terus-menerus mencari, memahami, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.

B. Wara Wiri sebagai Proses Transformasi

Setiap wara wiri adalah sebuah perjalanan yang melibatkan transformasi. Seseorang yang melakukan perjalanan jauh tidak akan kembali sebagai orang yang sama; mereka akan diperkaya oleh pengalaman baru, perspektif yang berbeda, dan pelajaran yang didapat. Demikian pula, sebuah ide yang 'wara wiri' melalui diskusi dan kritik akan berevolusi dan menjadi lebih kuat atau berubah bentuk. Pergerakan adalah katalisator untuk perubahan, pertumbuhan, dan evolusi.

Filosofi ini mengajarkan kita untuk merangkul perubahan, bukan takut padanya. Untuk melihat setiap pergerakan, setiap perjalanan, setiap pergantian ide sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Ini adalah pengingat bahwa bahkan dalam ketidakpastian pergerakan, ada janji akan penemuan dan pembaharuan.

C. Keseimbangan Antara Gerak dan Hening

Meskipun wara wiri adalah esensial, filosofi yang bijaksana juga mengakui pentingnya hening dan jeda. Terlalu banyak wara wiri, baik fisik maupun mental, dapat menyebabkan kelelahan, stres, dan hilangnya arah. Ada saatnya kita perlu berhenti, merenung, dan memproses pengalaman yang telah kita lalui.

Keseimbangan antara gerak (wara wiri) dan hening (stillness) adalah kunci untuk kehidupan yang utuh. Hening memberi kita kesempatan untuk mengisi ulang energi, mendapatkan kejelasan, dan mengintegrasikan pembelajaran dari setiap pergerakan. Seperti pendulum yang harus berayun kembali untuk mengumpulkan momentum, kita juga membutuhkan momen hening untuk membuat setiap wara wiri kita menjadi lebih bermakna dan terarah.

Kesimpulan

Wara wiri adalah benang merah yang mengikat berbagai aspek kehidupan kita, dari pergerakan fisik yang paling mendasar hingga arus ide yang paling kompleks. Ini adalah cerminan dari dinamika dan evolusi yang konstan dalam diri kita, masyarakat, dan alam semesta. Dari hiruk pikuk jalanan kota hingga keheningan refleksi batin, setiap wara wiri membawa serta potensi untuk penemuan, pertumbuhan, dan pemahaman yang lebih dalam.

Dalam menghadapi dunia yang semakin terhubung dan bergerak cepat, penting bagi kita untuk tidak hanya memahami bagaimana wara wiri terjadi, tetapi juga mengapa ia penting dan bagaimana kita dapat menavigasinya dengan bijak. Dengan merangkul tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkannya, kita dapat menjadikan setiap perjalanan—baik besar maupun kecil, fisik maupun mental—sebagai bagian dari kisah keberanian, adaptasi, dan pencarian makna yang tak pernah berakhir. Mari terus bergerak, belajar, dan tumbuh, karena dalam setiap wara wiri, terdapat esensi sejati dari kehidupan.